Selamat membaca
KITA SEBAGAI CALON PENDIDIK
semoga bermanfaat

About Sand

Bahagia menjadi butiran pasir. Kumpulannya bisa menjadi hamparan pasir nan elok. Memancarkan kerlap-kerlip kala matahari menyapanya. Berenang dengan lihai kala air laut menyentuhnya.

Particle

KITA SEBAGAI CALON PENDIDIK

KITA SEBAGAI CALON PENDIDIK


Kita sebagai mahasiswa pendidikan mengemban tugas untuk memajukan pendidikan Indonesia. Pendidikan yang menjadi kebutuhan dasar dan sepanjang hayat bagi setiap individu. Pendidikan yang akan membawa kita pada masa depan, yang akan mengantarkan kita pada persaingan yang semakin ketat, dan yang menjadi bekal kita kelak dengan ilmu yang bermanfaat.
Dikatakan calon “pendidik” memiliki arti lebih dibandingkan hanya sekedar calon “pengajar”. Memang tugas pendidik atau yang lebih akrab dengan sebutan “guru” salah satunya adalah mengajar atau memberikan materi di depan para siswanya, memberikan penilaian atas ulangan harian dan ujian yang telah diberikan, dan mengambil kesimpulan atas kemampuan akademik siswa berdasarkan hasil akhir yang direkap dalam rapor.
Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi pondasi sekaligus panglima dalam perang IPTEK. Mahasiswa sebagai perwakilan generasi muda yang akan membawa bangsa ini menjadi harum atau malah sebaliknya yakni terpuruk karena ketertinggalan. Disini, kita sebagai bagian dari mahasiswa yang diproses untuk menjadi seorang pendidik dengan harapan bisa menjadi guru yang profesional. Guru yang mampu mengantarkan peserta didiknya menjadi orang yang sukses baik dalam masyarakat maupun dalam kehidupannya sendiri.
Menjadi seorang guru, sosok yang menjadi panutan tidaklah mudah. Tanggug jawab besar berada di genggaman tangan yang semakin rapuh. Seorang guru tak membedakan latar belakang peserta didik, tapi memperlakukan semuanya sama seperti anak sendiri.
Faktanya, sedikit anak yang memiliki cita-cita murni menjadi seorang guru. Hal ini mungkin karena faktor jenuh meghadapi sosok yang menemani selama kurang lebih 12 tahun. Suka duka dan berbagai cerita dilalui bersama seorang guru yang mungkin menyisakan kenangan pahit, manis, kagum, atau bahkan trauma.
Namun kita sebagai calon pendidik telah membulatkan tekad untuk memajukan pendidikan Indonesia, berawal dari memajukan diri sendiri, sesama calon pendidik, barulah kita berjuang untuk memajukan peserta didik. Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa mendidik tidak sekedar teori tapi lebih ke praktik secara langsung.
Dalam praktiknya di lapangan, pendidik kerap mengalami sakit kepala alias pusing saat menghadapi sikap dan karakter peserta didik yang beragam. Disinilah peranan kita sesungguhnya yakni tidak sekedar memberikan materi pelajaran kemudian selesai dan pulang, namun bagaimana kita menyikapinya secara bijak.
Menghadapi peserta didik khususnya remaja memang gampang-gampang susah. Mereka memiliki banyak kemauan karena daya kreatifitasnya mulai berkembang dan adanya keinginan untuk mewujudkan semua yang ada dipikirannya. Hal ini yang perlu adanya bimbingan mengingat perkembangan itu ada yang mengarah ke positif dan juga negatif.
Menjadi “calon” peserta didik berarti kita juga menjadi peserta didik. Berada di posisi ini tentunya kita mengetahui apa yang sebenarnya diharapkan para peserta didik, apa yang menjadikan malas belajar, dan apa yang menjadikan pemicu belajar. Dengan kesadaran inilah yang menjadi bekal kita kelak dalam menghadapi peserta didik dengan beragam keinginan dan kebutuhan serta beragam pula tingkat perhatian yang perlu diberikan.
Hal yang perlu kita persiapkan untuk menjadi seorang pendidik yang sebenarnya adalah memahami diri sendiri, tidak kaku, berusaha bersikap adil dan objektif, mempersiapkan ilmu sebanyak-banyaknya untuk ditransfer ke peserta didik, menggunakan metode pengajaran yang mudah ditangkap dan dicerna, mengajarkan bagaimana mengaplikasikan dan mengamalkan ilmu yang telah diterima agar bermanfaat dan tidak mudah lupa, menjadikan proses belajar mengajar menjadi kebutuhan yang menyenangkan, bisa memposisikan diri sebagai guru sakaligus teman untuk berbagi.
Yah…. Kita sebagai calon pendidik harus memiliki pandangan sendiri bagaimana menghadapi peserta didik kelak dan bagaimana cara untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Dan satu hal, mendidik adalah menggunakan hati bukan sekedar memeras otak dan mengandalkan emosi.

-By: Ien-

1 komentar

Indah Tri mengatakan...

go teacher...!!!

Silahkan Beri Komentar Saudara...

Me, at


Universitas Negeri Malang

Wind...

"terbiasa untuk saling memberi sapa hangat kala mata terlelap...terbiasa untuk saling memberi sapa semangat kala mata terbuka".
- Rindu -

Me Writing at

Tick - Tack

Wanna Join Me?

Say Some Words...

Template Oleh seo